Pink Bow Tie

Sabtu, 26 November 2011

Hidup gue, gimana gue! :D


oke guys! kali ini gue mau memperkenalkan diri :D dari awal belum tau siapa gue sebenarnya kan? yuuk ah cokedit!

nama gue Bella, lengkapnya Bella Sonia Leviani. lahir di Cianjur, tau Cianjur ngga? ngga tau? NDESO! ¬_¬ Cianjur tuh sebuah kota kecil di Jawa Barat, masih ngga tau juga? yauda deh gue pasrah aja -_- oke lanjutkan! gue lahir tanggal 13 Januari tahun 1995. horror ngga? 13 gituloh! yang notabene banyak orang beranggapan bahwa itu angka SIAL ¬_¬ sial sebelah mananya sih? menurut gue semua angka sama kok, ngga ada angka keberuntungan atau sial. heran -_- oh iya perlu kalian tau juga, tanggal 13 Januari tahun 1995 itu hari Jum'at, dan kalian tau? malam itu Jum'at kliwon! haha makin horror aja deh -_- gue sempet takut sama diri gue sendiri, lahir tanggal 13, hari Jum'at, dan sialnya itu Kliwon! aahh parno sama diri sendiri >_< tapi ada yang unik dari angka 13 loh :D bentuknya kayak huruf B, sesuai sama nama gue :D *oke itu ga penting* -_-

dari kecil gue tinggal di Bogor, tepatnya di Cibinong bareng kedua orang tua gue, tapi waktu nyokap hamil adek gue, gue dibawa ke bandung (rumah nenek dari bokap), soalnya nyokap ribet ngurus anak yang masih kecil dengan perutnya yang membesar (karna hamil pastinya). saking lamanya tinggal sama nenek, gue manggil nenek gue dengan sebutan "mama nenek". haha emang aneh dan terdengar plin plan, jadi ini tuh mama atau nenek? -_- kadang juga gue manggil beliau dengan sebutan "mama gede", kenapa? karna nenek gue itu masih gagah, kuat, salut deh :D gue cucu pertama di keluarga bokap, makanya waktu itu gue disayang banget sama tante om nenek dan kakek gue :D sampe sekitar umur 4 tahun gue balik ke Bogor buat sekolah.

sekilas info, waktu bayi gue itu gendut banget! nyokap aja sampe ngga kuat untuk gendong gue, gue dibiarin tidur gitu aja, ngga bisa duduk! (pasti tau kenapa), makannya banyak! tapi anehnya gue ga suka sama buah-buahan, jeruk juga paling sari buahnya aja. mungkin karna itu gue menciut jadi kurus! -_- seneng sih, gue jadi gausa minder dengan badan yang over hehe :P (maaf kalo ada yang tersinggung).

waktu gue umur 5 tahun, untuk pertama kalinya gue sekolah di TKA PLUS Kesuma Cemerlang, di daerah Perum. Ciriung Cemerlang di Cibinong, Bogor. disitu gue ga ngambil Nol kecil, nyokap langsung masukin gue ke kelas Nol besar (saking pinternya kali XD). setahun berlalu, gue pun lulus TK dan melanjutkan ke SDN Ciriung 04 Cibinong-Bogor. awalnya gue ga diterima masuk SD itu, soalnya umur gue yang kurang, terlalu muda -_- tapi karna guenya pengen banget masuk SD, alhasil gue pun di tes CALISTUNG sama gurunya, and finally gue lulus tes :D (saking pinternya XD) gue kebagian kelas B, dan gue pikir gue lah siswi termuda disana, ternyata bukan! ¬_¬ *kecewa*. oh iya perlu diketahui juga, gua termasuk siswi yang paling kinclong (putih maksudnya) :D sampe ada yang bilang gue bule HAHAHA *bahagia*. yauda sih yaa yang ini ga penting -_-.

6 tahun gue di SD, gue ketemu sama yang namanya dunia bocah! berantem, becanda, nangis, ketawa, dan solidaritas yang cukup keren dari kelas 1B sampe 6B :D terutama buat sohib gue, Eliza (zao), Farah (F4), Dwi (duit), Irma (meli), Andre (astor), Fazri (gejrot), Luky (marmut), Ilham (ndut), Ade (boncel), Rudi (bakso). masa SD tuh lagi musim-musimnya ngatain pake nama bokap -_- tapi yaa namanya juga bocah XD tiada kesan tanpa kehadiran kalian, sobat :D (kayak di undangan pernikahan ya? -_-) dan satu lagi, disitu gue belum kenal cinta loh :P

6 tahun kemudian gue lulus dan get out dari dunia per-bocah-an itu! Sekolah Menengah Pertama, ya, saat itu gue ninggalin masa putih-merah dan masuk ke masa putih-biru :D 7-1, 8-10, 9-1, itulah kelas yang gue tempatin di SMPN 1 Cibinong-Bogor. ga kalah sama SD, SMP pun cukup berkesan buat gue. banyaak kejadian yang ngga bisa gue sebutin satu persatu. tapi sumpah masa SMP itu menyenangkan :D di SMP pun gue nemu sahabat baru (gue gakan lupa sama sahabat lama kok :D) diantaranya, Pungki (yepeekawe), Vivi (pichiel), Ade (kembarannya si Kaka), Kaka (kembarannya si Ade). pertama kali gue tau yang namanya "suka" sama cowo ya waktu di SMP itu XD tapi sayang belum sempet gue pacaran sama dia :( gue dan sohib gue nyebut dia "triple" XD haha yauda sih yaa itu masa lalu :D

SMA, yeah! here I'm XD yang gue sedihin dari SMA ini adalah, gue SMA di SMAN 1 Padalarang. lo pada tau ini dimana? ini sekolah letaknya di Bandung Barat. jauh banget kaan dari Bogor :( sedih banget mesti ninggalin sahabat-sahabat gue di Bogor :( tapi apa daya, orang tua dipindah-kerjakan di Bandung ini -_-. oke lanjutkan! pertama gue membaur dengan anak-anak di sekolah ini, gue sedikit canggung karna mereka ngobrol dengan bahasa aku-kamu, sedangkan gue yang 15 tahun di Bogor dan pake bahasa gue-elo cuma bisa diem kayak patung pas pertama masuk sekolah, di kelas X-1 (yang katanya Unggulan). bagaikan orang asing, semua orang disitu ngeliatin gue. mungkin baru liat (emang iya -_-). bukan cuma gua yang asing disitu, ada satu cewe yang juga asing, dia datang dari Kebumen, namanya Widiastuti (widay), dia sebangku sama gue dan kita berdua adalah orang asing dikelas itu -_-. di kelas XI IPA 1 (yang katanya Unggulan juga) gue udah terbiasa dengan gaya bahasa aku-kamu :D meski terdengar aneh, tapi daripada digebugin mending ikut menyesuaikan XD dua tahun gue sebangku sama Widi, dan itu menyenangkan :D dia enak banget di ajak ngobrol, care, pendengar dan pemberi solusi yang baik atas curhatan gue ke dia :D. dan disinilah gue sekarang, XII IPA 3 (bukan Unggulan soalnya kelas XII disebar lagi -_-), gue kepisah sama Widi :( dia masuk kelas XII IPA 2, beda satu sih tapi jarak kelas gue sama dia jauh. kelas dia di atas, gua di bawah :( tapi gue sekelas sama Wiwid (cuid), salah satu sahabat gue juga :D kita bertiga nyebut diri kita WiiTuuLaa :D

satu yang gue mau saat ini, LULUS SMA DENGAN NILAI YANG MEMUASKAN! :D

Senin, 21 November 2011

...

Happy Failed 22 month Anniversary yaaaa :')
 

a , b , .. , .. , e



Jumat, 04 November 2011

COKELAT ! yummy ƪ(˘ڡ˘)ʃ


Siapa yang ga kenal dengan makanan yang satu ini? Sudah di pastikan hampir semua orang suka cokelat. 


Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.
Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta.
Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

Sejarah Cokelat
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.

Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa.
Sementara tahun 1544 M, delegasi Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara.
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).

Rasa Cokelat
Rasa cokelat masih sulit didefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti.

Kandungan Cokelat
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.



SUMBER : Cokelat - Wikipedia Bahasa Indonesia